MENYUSUN LAPORAN HASIL OBSESI
Pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Teks Laporan Hasil Observasi.
Sebelum menbaca materi berikut, silakan siapkan buku catatan dan ballpoint untuk mencatat hal-hal penting, atau membuat ringkasan dari materi berikut.
Sebelum membahas tentang Teks laporan hasil observasi....
Tahu apa itu laporan?
Tahu apa itu observasi?
Pernah membuat teks laporan sebelumnya?
Pernah melakukan observasi?
Pernah sebelumnya mendapat tugas untuk membuat laporan hasil observasi? tentunya sudah pernah ketika kalian di bangku SMP.
Tujuan
pembelajaran kita kali ini adalah bagaimana kita bisa menyampaikan
laporan hasil observasi baik ke dalam bentuk teks ataupun lisan.
Sebelumnya kita perlu tahu lebih mendalam tentang teks laporan hasil observasi.
Teks
laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi penjabaran umum
suatu objek yang didasarkan pada fakta-fakta hasil observasi yang
disampaikan secara deskriptif.
Teks
laporan observasi juga bisa disebut teks klasifikasi karena memuat
klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Jenis teks ini mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau
sifat umum (general) seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia,
atau peristiwa yang terjadi di alam semesta kita yang didasrkan pada
hasil pengamatan.
Terus apa itu yang dimaksud dengan observasi? Apakah sama dengan mengamati?
Observasi
merupakan kegiatan mengamati suatu objek yang menghasilkan data-data dari pengamatan. Jadi ketika kamu melakukan observasi, harus mendapat
hasil dari pengamatan tersebut. Ketika kamu melakukan pengamatan
tanpa menghasilkan data dari objek yang diamati, maka hal tersebut belum
bisa disebut sebagai observasi.
Dari penjelasan singkat di atas, sudah pahamkan apa yang dimaksud dengan observasi? tahu bedanya mengamati dengan observasi?
Selanjutnya, apakah observasi itu hanya dengan mengamati???
tentu saja tidak.
Kegiatan observasi adalah kegiatan yang melibatkan seluruh indera manusia, tidak hanya dengan mata saja. Mendengar, meraba, mencium, dan mengecap juga termasuk ke dalam bentuk observasi.
Misalkan ketika kita mengobservasi berbagai macam jenis kopi, tentunya kita tidak bisa mendapatkan data hanya dengan melihat saja.
Bisa tahu rasa kopi hanya dengan melihat?
atau mungkin bisa tahu aroma kopi hanya dengan melihat?
Misalkan kita ingin membedakan kopi berdasarkan aromanya, tentunya kita akan menggunakan indera penciuman, selanjutnya ketika ingin tahu berbagai macam rasa kopi, tentunya kita tahu berbagai macam rasa kopi dengan indera pengecap.
Nah berarti di sini kita menggunakan indera penglihatan, penciuman, dan pengecap.
Contoh yang lain, misalkan kita ingin mengobservasi tentang berbagai macam jenis alat gamelan, apa cukup kita dengan melihat? kira-kira bisa membedakan suara kenong hanya dengan melihat?
Indera apa saja yang digunakan untuk melakukan observasi pada jenis gamelan tersebut?
Selanjutnya, setelah kalian mengetahui apa itu laporan hasil observasi tentunya akan muncul pertanyaan....
Apa sih fungsi dari dari teks laporan hasil observasi?
atau mungkin muncul pertanyaan kenapa juga harus membuat laporan hasil observasi?
Pernahkan kalian buat laporan hasil pengamatan untuk memenuhi tugas mata pelajaran? nah, yang selama ini sering kalian buat merupakan
salah satu fungsi dari teks laporan hasil observasi. Hal ini
dikarenakan teks tersebut dimaksudkan untuk memberitahukan atau
menjelaskan kegiatan pengamatan yang dilakukan. Hasil observasi suatu
objek dapat berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau
terkait suatu informasi. Sehingga informasi tersebut dapat dijadikan
sebagai dasar penyusunan suatu kebijakan.
Misalkan
ketika kamu melakukan observasi tentang lingkungan sekitar, laporanmu
tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengelola atau
mengembangkan lingkungan tersebut.
Teks laporan hasil observasi secara umum juga berfungsi sebagai alat pendokumentasian suatu objek atau kegiatan yang diamati. Nah jadi, data hasil dari kegiatan observasi tidak hanya berupa catatan-catatan saja, data hasil dari observasi bisa berupa foto, video, ataupun rekaman suara. Yang penting data-data tersebut bisa dijadikan sebagai bahan acuan ketika ingin menyusun sebuah laporan hasil observasi.
Silakan baca contoh teks laporan hasil observasi di bawah ini!
Pencemaran Limbah Sawit di Lingkungan Sungai Baliri
Sungai Baliri yang mengalir melalui desa Kalola, kecamatan
Bambalamotu, Mamuju Utara merupakan sungai yang masih dipergunakan oleh warga
untuk keperluan sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan mengairi area
persawahan. Sungai tersebut menjadi hal yang vital dalam kehidupan warga
Kalola. Namun sayangnya, sungai tersebut baru-baru ini mulai
tercemar oleh limbah sawit. Limbah tersebut berasal dari saluran pembuangan
pabrik pengolahan kelapa sawit PT Toscano Indah Pratama yang langsung mengalir
ke sungai Baliri. Pabrik sawit tersebut belum mempunyai kolam penampungan
limbah permanen untuk mengolah limbah sehingga sungai Baliri menjadi tempat
untuk pembuangan limbah.
Sungai Baliri yang mula-mula berair jernih kini menjadi
berwarna hitam dan beraroma tak sedap. Air sungai tak bisa lagi dipergunakan
dan aroma tersebut sangat mengganggu warga setempat.Pemerintah daerah Mamuju Utara telah mengeluarkan banyak
peringatan kepada pihak pabrik, namun hingga kini kondisi sungai tersebut masih
dalam keadaan yang meprihatinkan.
Limbah kelapa sawit bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yakni
padat, cair dan gas. Limbah padat diperoleh dari tandan kosong, tempurung, dan
serat (kulit serabut). Limbah cair diperoleh dari residu proses pengolahan
kelapa menjadi minyak yang berupa air buangan kondensat dan air pengolahan.
Limbah cair ini berwarna hitam kecoklatan dan masih mengandung sisa padatan
berupa koloid dan minyak.
Sementara limbah gas ini merupakan gas metan dan CO2 yang
dihasilkan dari limbah cair yang tersimpan dalam kolam penampungan. Tentunya
limbah gas ini akan meningkatkan kadar CH4 dan CO2 yang menyebabkan terjadinya
efek rumah kaca di lingkungan sekitar dan menyebabkan polusi udara. Limbah sawit sebetulnya merupakan limbah yang menguntungkan
karena limbah tersebut masih bisa diolah lagi menjadi produk-produk pertanian,
peternakan, dan industri. Namun tentunya proses pengolahan limbah kelapa sawit ini
membutuhkan peralatan dan tenaga ahli sekaligus biaya produksi yang hanya bisa
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar golongan menengah ke atas. Pabrik pengolahan kelapa sawit yang belum bisa mengolah
limbah sawit merupakan pabrik kelas menengah ke bawah atau masih dalam tahap
perkembangan sehingga belum mampu mengadakan peralatan dan sumber daya untuk
mengolah limbah sawit.
Limbah sawit sebetulnya memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif ini bisa diperoleh hanya jika limbah tersebut diolah dengan baik
sesuai dengan prosedur. Sebaliknya, limbah sawit bisa berdampak negatif jika
tidak diolah dengan tepat.
Mengambil kasus pencemaran sungai Baliri di desa Kakola,
Mamuju Utara, limbah yang dialirkan ke sungai Baliri merupakan limbah cair. Limbah cair tersebut merupakan jenis limbah yang paling
sulit diolah dan berbahaya. Karena sifatnya yang cair, jika limbah tersebut di buang di
tanah maka limbah tersebut akan mencemari air tanah di sekitar area pembuangan
dan jika di alirkan ke sungai maka limbah tersebut akan menjadi polusi sungai
dan berbahaya bagi ekosistem sungai sekaligus berbahaya bagi manusia yang
memanfaatkan sungai tersebut untuk keperluan sehari-hari. Jika limbah tersebut terbuang ke lingkungan dalam jumlah
sedikit, maka limbah tersebut masih bisa terurai secara alami dan bisa menjadi
pupuk.
Namun jika terbuang terus menerus dan dalam jumlah banyak,
hal tersebut akan menjadi hal yang sebaliknya, yakni bersifat racun dan
beraroma busuk. Maka tak heran jika warga desa Kalola mengeluhkan soal
limbah sawit yang dibuang di sungai Baliri tersebut. Tentunya banyak hewan sungai yang mati dan sungai tersebut
tak layak lagi dipergunakan untuk mencuci, mandi atau bahkan untuk mengairi
sawah akibat dari pembuangan limbah tersebut.
Selain berpengaruh langsung terhadap lingkungan hidup,
limbah tersebut mengganggu perekonomian warga sekaligus mengganggu kondisi
kesehatan fisik dan psikologis warga. Bahkan situasi belajar mengajar di SD Kalola yang berdekatan
dengan sungai tersebut menjadi terganggu karena siswa susah berkonsentrasi dan
harus mengenakan masker untuk mengurangi bau busuk dari sungai tersebut.
Semestinya limbah kelapa sawit ini bisa diolah dengan baik
dan tepat karena selain bisa mengurangi pencemaran lingkungan, hasil olahan
limbah kelapa sawit ini bisa bernilai milyaran rupiah.
1. Pemanfaatan Limbah Cair
Produk utama yang bisa dihasilkan dari limbah cair ini
merupakan biogas dan bio diesel untuk bahan bakar industri. Namun, untuk mengolah limbah cair menjadi gas dibutuhkan
alat khusus berupa bioreaktor yang akan mengolah limbah cair menjadi biogas dan
biodiesel. Selain itu, limbah cair juga bisa diolah untuk dijadikan
pupuk, pakan ternak dan sabun.
2. Pemanfaatan Limbah Padat
Limbah padat dari pengolahan kelapa sawit ini adalah tandan
kosong, tempurung, dan serat yang bisa saja diolah dengan cara sederhana untuk
dijadikan pupuk kompos. Selebihnya, limbah padat tersebut masih bisa diolah
menjadi produk yang lebih bernilai. Tandan kosong kelapa sawit masih bisa diolah lagi sebagai
bahan pembuat kertas dan bioetanol jika diolah dengan cara tertentu. Tempurung kelapa sawit bisa dijadikan briket arang aktif
sebagai bahan campuran pembuatan keramik dan serat kelapa atau sabut kelapa
sawit bisa diolah menjadi media tanam untuk jamur dan berbagai jenis tanaman
lainnya.
Semestinya pencemaran sungai Baliri tak akan terjadi jika
perusahaan pengolahan kelapa sawit yang terdapat di wilayah tersebut mau
mengolah limbah sisa pengolahan kelapa sawit menjadi produk lainnya selain
minyak karena jika proses daur ulang limbah tersebut dilakukan, yang
diuntungkan bukan hanya perusahaan itu sendiri melainkan masyarakat sekitar
setidaknya tidak mendapatkan dampak negatif yang terlalu ekstrim seperti yang
terjadi saat ini.
Untuk prsensi hari ini silakan KLIK DI SINI YA.... jangan sampai terlewat.
Demikian tadi sedikit gambaran tentang materi teks laporan hasil observasi, untuk materi selanjutnya kita akan membahas lebih mendalam tentang struktur dan ciri dari teks lapaoran hasil observasi pada pertemuan berikutnya. SEE YOU NEXT TIME....