Tuesday, March 15, 2022

Ragam bahasa karya ilmiah

Pengertian Konotatif dan Denotatif

    Konotatif merupakan kata yang mengandung makna kias yang tidak mengandung unsur makna sebenarnya, konotatif banyak sekali ditemukan dalam jenis karya sastra, Sedangkan denotatif adalah kebalikan dari konotatif, denotatif memiliki makna yang lugas sesuai dengan makna yang sebenarnya, denotatif banyak digunakan dalam penulisan karya ilmiah karena yang sifatnya mudah untuk dipahami.

Perbedaan Makna Konotatif dan Denotatif

Makna konotatif tidak murni dan memiliki tautan pemikiran serta perasaan yang sifatnya pribadi. Hal ini berbanding terbalik dengan makna denotatif, yang objektif tanpa embel-embel perasaan tertentu, disampaikan secara lugas dan murni.

Ciri-Ciri Makna Konotasi 

  • Makna konotasi terjadi apabila kata itu mempunyai nilai rasa, baik positif atau negatif. Jika tidak bernilai rasa dapat juga disebut berkonotasi netral.
  • Makna konotasi dalam kata dapat berbeda dari satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma yang ada pada masyarakat tersebut.
  • Makna konotasi juga dapat berubah dari waktu ke waktu.

Ciri-Ciri Makna Denotasi

  • Makna denotasi memiliki nama lain yaitu makna lugas, karena sifatnya yang lugas atau literal.
  • Makna denotasi biasanya merupakan hasil observasi dari panca indra yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman fisik lainnya


Tergolong kedalam konotatif ataupun denotatif tidak hanya tergantung pada kata yang digunakan, tetapi juga terpengaruh oleh pembentukan kalimatnya, karena satu kata bisa tergolong ke dalam konotatif ataupun denotatif tergantung dari bentuk kalimatnya.

1. Contoh Kalimat konotatif dan denotatif

Kata tulang rusuk

- Kau adalah tulang rusukku karena kau yang paling berarti dalam hidupku. (konotatif)

- Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ dalam. (denotatif)

Kata berdarah dingin

- Penjahat tersebut merupakan pembunuh berdarah dingin (konotatfif)

Ular dan kadal adalah jenis hewan reptil berdarah dingin. (denotatif)

Kata tangan kanan

- Ahmad menjadi tangan kanan pak Lurah (Konotatif)

- Tangan kanan Ahmad berdarah terkena pisau. (Denotatif)

Demikian tadi pengertian konotatif dan denotatif, selanjutnya silakan jawab pertanyaan-pertanyaan pada tautan berikut. ---> KLIK DI SINI <----

Tuesday, October 26, 2021

AFIKSASI

Pengertian afiksasi

Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks (afiks merupakan bentuk terikat yang dapat ditambahkan pada awal, akhir maupun tengah kata) pada bentuk dasar atau juga dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan menjadi kata. Hasil proses pembentukan afiks atau imbuhan itu disebut kata berimbuhan.

Afiksasi merupakan unsur yang ditempelkan dalam pembentukan kata dan dalam linguistik afiksasi bukan merupakan pokok kata melainkan pembentukan pokok kata yang baru 

Afiksasi atau pengimbuhan sangat produktif dalam pembentukan kata, hal tersebut terjadi karena bahasa indonesia tergolong bahasa bersistem aglutinasiSistem aglutinasi adalah proses dalam pembentukan unsur-unsurnya dilakukan dengan jalan menempelkan atau menambahkan unsur selainnya.



JENIS-JENIS AFIKSASI

    Ada banyak macam jenis afiksasi mulai dari prefiks, sufiks, infiks, konfiks, afiks gabung, interfiks, simulfiks, superfiks, dan transfiks. Untuk pembelajaran kali ini kita hanya akan membahas prefiks, sufiks, konfiks, dan afiks gabung.
 

1. Prefiks (Awalan)

Proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks atau imbuhan di depan bentuk dasarnya atau juga proses pembentukan kata-kata yang dilakukan dengan cara membubuhkan atau menambahkan atau menempelkan afiks di depan bentuk dasarnya. Contoh prefiks atau awalan, yaitu di-, ter-, ke-, se-, meN-, peN-, pra-, a-, per-, ber-, dan sebagainya.

contoh :     me+tanam = menanam

                 me+baca = membaca

                 me+tulis = menulis

                 me+kering = mengering

                 me+sapu = menyapu 

                 pe+tari = penari

                 ter+jatuh = terjatuh

                 ber+tahan = bertahan  

 

2. Sufiks

Proses pembentukkan kata yang dilakukan dengan cara menambahkan atau menempelkan afiks di akhir bentuk dasarnya, maka afiks tersebut disebut sufiks atau akhiran.  Contoh : -an, -kan, -i.

Contoh :    bangun+an = bangunan

                main+an = mainan

                saji+kan = sajikan

                jalan+kan = jalankan  

 

3. Konfiks 

Konfiks ialah afiks yang terbentuk atas perfiks dan sufiks yang berfungsi mendukung makna tertentu. penambahan afiks dan sufiks melekat secara bersamaan, tidak bisa terpisahkan.

Contoh :    per+damai+an =perdamaian

                per+ikan+an = perikanan

                me+kuat+kan = menguatkan

Dari kata-kata di atas, prefiks dan sufiks melekat secara bersamaan, pada kata perdamaian tidak bisa dipisah sendiri-sendiri antara imbuhan Per-+-an. Karena tidak bisa membentuk kata perdamai ataupun damaian.

Begitu pula dengan kata perikanan dan menguatkan berlaku sama seperti penjelasan di atas.

  

4. Afiks Gabung

Afiks Gabung ialah afiks yang terbentuk atas perfiks dan sufiks yang berfungsi mendukung makna tertentu. penambahan afiks dan sufiks melekat secara terpisah, bisa membentuk kata-kata sendiri.

Contoh :    pe+bangun+an = pembangunan

                pe+satu+an = persatuan            

                pe+lari+an = pelarian

Dari kata-kata di atas, prefiks dan sufiks melekat secara terpisah, bisa dipisahkan prefiksnya atau sufiksnya terlebih dahulu.

Kata pembangunan bisa dipisah prefiksnya dahulu ataupun sufiksnya dahulu, sehingga bisa membentuk kata pembangun ataupun bangunan.

Kata persatuan bisa dipisahkan prefiksnya dahulu, sehingga bisa menjadi kata satuan. tetapi tidak bisa dipisahkan sufiksnya untuk menjadi kata persatu.

Kata pelarian bisa dipisahkan sufiksnya dahulu, sehingga bisa menjadi kata pelari, tetapi tidak bisa dipisahkan prefiksnya untuk menjadi kata larian

 

Demikian tadi untuk materi hari ini, selanjutnya silakan melakukan presensi pada tautan di bawah ini !

PRESENSI KLIK DI SINI!!! 


Tuesday, October 12, 2021

KALIMAT SIMPLEKS DAN KALIMAT KOMPLEKS

Dalam kebahasaan, kalimat simpleks dipahami sebagai kalimat yang terdiri atas satu klausa saja. Kalimat simpleks sering juga disebut sebagai kalimat tunggal. Kalimat simpleks tergolong dalam jenis kalimat yang didasarkan pada tingkat kompleksitasnya. Agar bisa dikatakan sebagai kalimat simpleks, ada unsur wajib yang harus dipenuhi. Apa itu kalimat simpleks? Pengertian kalimat simpleks Mengutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya memiliki satu struktur dengan satu verba utama atau satu subyek dan satu predikat. Kalimat simpleks berbeda dengan kalimat kompleks. Karena kalimat ini hanya memiliki satu fungsi kalimat saja. Sedangkan kalimat kompleks memiliki semua fungsi kalimat dan bersifat majemuk. Fungsi kalimat dalam kalimat simpleks ditandai dengan keberadaan fungsi predikat dalam sebuah susunan kalimat. Jika tidak ada predikat, kalimat simpleks tidak akan memiliki fungsi kalimat. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Baca juga: Kalimat Kompleks dan Contohnya Ciri kalimat simpleks Kalimat simpleks memiliki empat ciri utama yang dapat dilihat dari susunan kalimatnya, yakni: Dalam sebuah kalimat simpleks memuat satu klausa lengkap, yang bisa berbentuk Subyek (S)-Predikat (P), S-P-Obyek (O), S-P-O-Keterangan (K) atau S-P-O-K-Pelengkap. Kalimatnya bersifat sederhana karena hanya terdiri atas satu klausa saja. Biasanya kalimat simpleks hanya memuat satu kejadian atau peristiwa saja. Kalimat simpleks tidak menggunakan konjungsi atau kata penghubung. Kalimat simpleks juga tidak menggunakan tanda baca koma. Contoh kalimat simpleks Agar lebih mudah memahaminya, mari kita simak empat contoh di bawah ini: Contoh 1: Kemarin aku bersama ibu dan ayah pergi berbelanja ke supermarket. Contoh di atas memuat satu klausa lengkap yang terdiri atas SPOK. Kata 'kemarin' merupakan kata keterangan waktu yang menunjukkan kondisi waktu saat peristiwa terjadi. Kata 'aku bersama ibu dan ayah' merujuk pada subyek. Sedangkan predikat ditunjukkan pada kata 'pergi berbelanja', karena menunjukkan peristiwa atau kejadian yang dilakukan. Sedangkan 'supermarket' merupakan kalimat keterangan tempat. Contoh 2: Kakakku sudah tidur. Contoh di atas memuat satu klausa lengkap yang terdiri atas SP atau subyek dan predikat saja. Kata 'kakakku' merupakan kalimat penunjuk subyek. Sedangkan kata 'sudah tidur' merupakan predikat yang menunjukkan peristiwa yang sedang terjadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalimat Simpleks: Pengertian, Ciri dan Contohnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/06/130728369/kalimat-simpleks-pengertian-ciri-dan-contohnya?page=all.
Penulis : Vanya Karunia Mulia Putri
Editor : Serafica Gischa

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Silakan pelajari materi berikut dengan seksama


Pengertian kalimat simpleks dan Kalimat kompleks

Kalimat simpleks disebut juga kalimat tunggal, yaitu kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa atau satu struktur predikat. Unsur inti (komponen inti) dalam satu kalimat simpleks hanya berisi satu informasi, yang ditandai dengan adanya fungsi predikat. Kalimat simpleks adalah kalimat yang terbentuk dari satu klausa lengkap. Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata, sekurang-kurangnya memiliki subjek dan predikat, dan berpotensi menjadi kalimat.

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang tersusun atas klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama adalah induk kalimat, yang diikuti oleh anak kalimat atau klausa subordinatif. Klausa utama dapat menjadi suatu kalimat utuh, tetapi klausa subordinatif memerlukan klausa utama agar dapat menjadi kalimat yang padu. Hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif dalam kalimat kompleks tidak setara.


Ciri-ciri kalimat simpleks dan kalimat kompleks
 
Ciri Kalimat Simpleks
  • Kalimat simpleks atau kalimat tunggal terdiri atas satu klausa lengkap. Satu klausa lengkap memiliki pola S-P, S-P-O, S-P-O-K, S-P-O-K-Pel.
  • Struktur kalimat simpleks sederhana dan tidak menggunakan kata penghubung atau konjungsi.
  • Kalimat simpleks memiliki satu kejadian atau peristiwa.

Ciri-ciri kalimat kompleks

  • Hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif, yaitu sejak, ketika, sambil, selama, setelah, sebelum, selesai, asalkan, apabila, jika, seandainya, agar, supaya, walaupun, meskipun, sekalipun, sehingga, sampai, maka, dengan, tanpa, bahwa, yang.
  • Pada satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.
  • Menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.
  • Dalam satu kalimat terdapat dua subjek dan predikat.

 

Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kompleks

Perhatikan tabel berikut untuk membantu kamu memahami perbedaan kalimat simpleks dan kompleks.

Kalimat Simpleks Kalimat Kompleks
Memiliki satu subjek dan predikat Memiliki dua subjek dan predikat.
Tidak menggunakan konjungsi dan tanda koma Menggunakan konjungsi dan tanda koma sebagai penghubung kedua klausa.
Bentuk kalimat sederhana

 

Bentuk kalimat terdiri atas dua klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif.
Dalam satu kalimat memiliki satu kejadian atau peristiwa Dalam satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.

 


 

Contoh Kalimat Simpleks dan Kompleks

Contoh Kalimat Simpleks

  • Dewi belajar menari.
  • Joni terjatuh dari sepeda.
  • Burung bertengger di jendela kamar adik.
  • Penari menampilkan tariannya di depan para penonton dengan indah.
  • Ibu lupa mematikan kompor.
  • Sari dan Lala pergi ke kebun binatang.
  • Buku tulis Nina tertinggal di kolong meja.
  • Pak guru meminta Dika untuk menjawab pertanyaan.
  • Ayah pulang dari luar kota membawa oleh-oleh.
  • Teman Nisa tidak mau berbagi makanan.

 

Contoh Kalimat Kompleks

  • Aku membeli baju baru, tetapi ukurannya terlalu kecil saat dicoba.
  • Lisa rajin merawat bunga-bunganya, sehingga bunganya tumbuh subur.
  • Ayah mulai menyalakan lampu ketika hari mulai gelap.
  • Ibu memasak ayam goreng dan merebus daging di dapur.
  • Lala mendengar kabar bahwa adiknya sudah sembuh.
  • Adik ingin membeli mainan baru jika tabungannya sudah banyak.
  • Sari bangun tidur setelah dibangunkan oleh ibunya.
  • Sejak pindah ke kota, Dina memiliki banyak teman bermain.
  • Pasien itu diizinkan pulang, asalkan kondisinya sudah membaik.
  • Jeni memakan buah apel tanpa mencucinya terlebih dahulu. 

 

Kalimat Kompleks Setara

Kalimat Kompleks Setara adalah kalimat kompleks di mana terdiri dari dua struktur, namun mempunyai makna setara maupun sejajar. Kalimat kompleks paratatik menggunakan kata penghubung: dan, tetapi, atau, sedangkan.

Contoh Kalimat

1. Bibi membeli daging sapi dan daging kambing di pasar dadakan.

2. Linda bingung memilih antara tongseng atau sate kambing muda.

3. Ibu berbelanja di Alfamart tadi sore, tetapi tidak bersama ayah.

4. Saiful selalu semangat membantu Ibunya sedangkan adiknya lebih suka bermain.

5. Arya sudah belajar menabung sedangkan Shafira sudah pandai mencuci.

6. Saya sudah berusaha dengan sangat keras, sedangkan dia hanya diam saja.

7. Latif pergi ke sekolah sedangkan Reno berangkat ke sawah.

8. Nanda memiliki usaha yang keras, tetapi hasilnya masih tetap sama.

 

Kalimat Kompleks Bertingkat

Kalimat Kompleks Bertingkat adalah kalimat kompleks di mana mempunyai dua struktur, namun maknanya bersifat tidak setara atau tidak sejajar, yang digabungkan menjadi satu kalimat diikuti kata penghubung seperti: jika, karena, ketika, sehingga.

Contoh Kalimat

1. Saya ingin pergi ke Saudi Arabia jika mempunyai cukup uang.

2. Fina tidak masuk sekolah hari ini karena ia sedang dirawat di rumah sakit.

3. Nisa tidak di rumah ketika gempa itu sedang berlangsung.

4. Makan dan minumlah yang banyak agar sehat dan tetap kuat.

5. Janganlah membuang sampah di sembarang tempat termasuk di sungai karena dapat mengakibatkan banjir saat musim hujan.

6. Erna menonton film horor di bioskop bersama temannya malam ini sehingga ia tidak mengerjakan tugas sekolahnya.

7. Ibu menutup semua jendela ketika hari mulai gelap.

 

Demikian tadi materi untuk hari ini, untuk selanjutnya silakan melakukan presensi pada tautan di bawah ini.

PRESENSI SILAKAN KLIK DI SINI!!! 

 

Kalimat di dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa jenis di antaranya kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Berikut adalah penjelasan serta perbedaan antara kalimat simpleks dan kompleks. Sutarno dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia untuk Kelas X (2019) menuliskan, kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang cuma memiliki satu fungsi kalimat saja. Sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat majemuk yang memiliki lebih dari satu di beberapa atau semua fungsi kalimatnya. Contoh kalimat simpleks bisa dilihat pada berikut ini: "Ibu pergi berbelanja ke toko". Bila kalimat itu dikupas lagi, maka "Ibu" adalah (Subjek), "pergi berbelanja" adalah (Predikat", "ke toko" (Keterangan tempat). Sedangkan contoh kalimat kompleks bisa dilihat pada contoh berikut ini: "Aku dan Dina pergi ke sekolah". Apabila kalimat itu dikupas lagi maka "Aku" adalah (Subjek 1), "Dina" adalah (Subjek 2), "Pergi" adalah (Predikat), "ke sekolah" adalah (Keterangan tempat). Kalimat Simpleks Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka dalam Kalimat: Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia (2014) menuliskan, kalimat simpleks lazim disebut kalimat tunggal. Kalimat itu hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur predikat. Penjelasan lebih lanjutnya, satu struktur predikat di dalam kalimat dapat berupa: (a) subjek dan predikat (S-P); (b) subjek, predikat dan objek (S-P-O); (c) subjek, predikat dan pelengkap (S-P-Pel); (d) subjek, predikat, objek dan pelengkap (S-P-O-Pel); (e) subjek, predikat dan keterangan (S-P-K). Bahkan hanya berupa predikat (P) Contoh kalimat simpleks Bapak itu guru kami. (S-P) Salma sedang membuat surat jawaban. (S-P-O) Keahlian Riko diakui banyak orang. (S-P-Pel) Suroto mengajari anaknya melukis. (S-P-O-Pel) Andi berangkat pukul 09.30. (S-P-K) Minggir! (P) Baca juga: Apa Itu Frasa, Klausa dan Perbedaannya? Pengertian Klausa, Perbedaan dengan Kalimat dan Contohnya Apa Itu Kalimat Majemuk Bertingkat: Pengertian dan Contoh Apabila dijelaskan lebih lanjut, kalimat di atas termasuk kalimat simpleks karena hanya terdiri dari satu klausa. Biasanya, satu klausa adalah berupa informasi. Maka daripada itu, unsur inti yang terkandung di dalam kalimat simpleks juga hanya satu informasi. Biasanya, satu informasi ditandai dengan kehadiran satu fungsi predikat. Kalimat Kompleks Kalimat kompleks biasa disebut kalimat majemuk bertingkat yang terdiri dari klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama juga biasa disebut induk kalimat, sementara klausa subordinatif biasa disebut anak kalimat. Dalam penerapannya, klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lepas dan tidak bergantung pada klausa yang lain, sementara klausa subordinatif selalu bergantung pada klausa utama. Dengan begitu, tanpa adanya klausa utama, klausa subordinatif tidak bisa mengungkapkan apa-apa karena informasinya belum jelas. Klausa subordinatif adalah pengembangan dari salah satu fungsi di dalam kalimat. Oleh sebab itu, hubungan antarkedua klausa dalam kalimat kompleks tidak sederajat atau sejajar. Contoh kalimat kompleks Andika tetap berangkat meskipun hari telah gelap. S-P-K [konj-S-P] Ketika turun hujan, Nardik masih berada di atas bus. K [konj-S-P]-S-P-K Kalimat di atas merupakan kalimat kompleks karena terdiri dari klausa utama dan klausa subordinatif. Dalam klausa "Andika tetap berangkat" dan "Nardik masih berada di atas bus" adalah klausa subordinatif. Seperti contoh tersebut, klausa subordinatif bisa terletak di awal dan akhir kalimat.

Baca selengkapnya di artikel "Apa Perbedaan Kalimat Kompleks dan Kalimat Simpleks?", https://tirto.id/gjNh
Kalimat di dalam bahasa Indonesia terdiri dari beberapa jenis di antaranya kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Berikut adalah penjelasan serta perbedaan antara kalimat simpleks dan kompleks. Sutarno dalam buku Cermat Berbahasa Indonesia untuk Kelas X (2019) menuliskan, kalimat simpleks adalah kalimat tunggal yang cuma memiliki satu fungsi kalimat saja. Sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat majemuk yang memiliki lebih dari satu di beberapa atau semua fungsi kalimatnya. Contoh kalimat simpleks bisa dilihat pada berikut ini: "Ibu pergi berbelanja ke toko". Bila kalimat itu dikupas lagi, maka "Ibu" adalah (Subjek), "pergi berbelanja" adalah (Predikat", "ke toko" (Keterangan tempat). Sedangkan contoh kalimat kompleks bisa dilihat pada contoh berikut ini: "Aku dan Dina pergi ke sekolah". Apabila kalimat itu dikupas lagi maka "Aku" adalah (Subjek 1), "Dina" adalah (Subjek 2), "Pergi" adalah (Predikat), "ke sekolah" adalah (Keterangan tempat). Kalimat Simpleks Sry Satriya Tjatur Wisnu Sasangka dalam Kalimat: Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia (2014) menuliskan, kalimat simpleks lazim disebut kalimat tunggal. Kalimat itu hanya terdiri dari satu klausa atau satu struktur predikat. Penjelasan lebih lanjutnya, satu struktur predikat di dalam kalimat dapat berupa: (a) subjek dan predikat (S-P); (b) subjek, predikat dan objek (S-P-O); (c) subjek, predikat dan pelengkap (S-P-Pel); (d) subjek, predikat, objek dan pelengkap (S-P-O-Pel); (e) subjek, predikat dan keterangan (S-P-K). Bahkan hanya berupa predikat (P) Contoh kalimat simpleks Bapak itu guru kami. (S-P) Salma sedang membuat surat jawaban. (S-P-O) Keahlian Riko diakui banyak orang. (S-P-Pel) Suroto mengajari anaknya melukis. (S-P-O-Pel) Andi berangkat pukul 09.30. (S-P-K) Minggir! (P) Baca juga: Apa Itu Frasa, Klausa dan Perbedaannya? Pengertian Klausa, Perbedaan dengan Kalimat dan Contohnya Apa Itu Kalimat Majemuk Bertingkat: Pengertian dan Contoh Apabila dijelaskan lebih lanjut, kalimat di atas termasuk kalimat simpleks karena hanya terdiri dari satu klausa. Biasanya, satu klausa adalah berupa informasi. Maka daripada itu, unsur inti yang terkandung di dalam kalimat simpleks juga hanya satu informasi. Biasanya, satu informasi ditandai dengan kehadiran satu fungsi predikat. Kalimat Kompleks Kalimat kompleks biasa disebut kalimat majemuk bertingkat yang terdiri dari klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama juga biasa disebut induk kalimat, sementara klausa subordinatif biasa disebut anak kalimat. Dalam penerapannya, klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat lepas dan tidak bergantung pada klausa yang lain, sementara klausa subordinatif selalu bergantung pada klausa utama. Dengan begitu, tanpa adanya klausa utama, klausa subordinatif tidak bisa mengungkapkan apa-apa karena informasinya belum jelas. Klausa subordinatif adalah pengembangan dari salah satu fungsi di dalam kalimat. Oleh sebab itu, hubungan antarkedua klausa dalam kalimat kompleks tidak sederajat atau sejajar. Contoh kalimat kompleks Andika tetap berangkat meskipun hari telah gelap. S-P-K [konj-S-P] Ketika turun hujan, Nardik masih berada di atas bus. K [konj-S-P]-S-P-K Kalimat di atas merupakan kalimat kompleks karena terdiri dari klausa utama dan klausa subordinatif. Dalam klausa "Andika tetap berangkat" dan "Nardik masih berada di atas bus" adalah klausa subordinatif. Seperti contoh tersebut, klausa subordinatif bisa terletak di awal dan akhir kalimat.

Baca selengkapnya di artikel "Apa Perbedaan Kalimat Kompleks dan Kalimat Simpleks?", https://tirto.id/gjNh
Kalimat kompleks disebut juga kalimat majemuk. Mempelajari kalimat kompleks sama dengan mempelajari kalimat majemuk. Perbedaannya hanya sebatas istilah saja. Bila menggunakan istilah kalimat kompleks, kalimat majemuk setara penyebutannya menjadi kalimat kompleks paratatik. Sementara kalimat majemuk beringkat disebut kalimat kompleks hipotatik. Sama seperti kalimat majemuk, kalimat kompleks sebagian besar ditandai dengan kata penghubung atau disebut juga konjungsi. Jenis kalimat ini disebut kompleks karena memuat lebih dari satu klausa dan kalimat dasar. Menurut Dendy Sugono dalam Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019), kalimat majemuk diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Baca juga: Kalimat Majemuk: Pengertian, Jenis, dan Contoh Berikut contoh-contoh kalimat kompleks: Ayah menjadi pemateri webinar dan adik sedang mengikuti kelas daring. Ibu memasak ayam taliwang, ayah membuat es belewah, serta Doni menyiapkan meja makan. Kita tutup saja warung es kepal ini lebih awal, lagipula tidak ada yang keluar rumah saat hujan deras. Saya tamasya ke Danau Toba, lalu singgah ke kota Medan. Damar lupa mematikan kompor, lantas sup ayam dan panci menjadi gosong. Ibu memotong sayur bentuk dadu, terus memasukkannya ke dalam panci bersama bumbu halus. Ulul menghabiskan liburan dengan menginap di jalur pendakian kawah Ijen, kemudian ia pulang sehari sebelum libur berakhir. Aku bingung memilih antara tongseng atau sate kambing muda. Benih sudah saya tanam sesuai petunjuk, apakah benih ini sudah tumbuh minggu depan? Kebun kecil di rumah kami hanya cukup ditanami selada, sawi, atau kangkung. Covid-19 seharunya menjadi fokus utama kerja pemerintah, tetapi malah mengadakan Pilkada serentak. Sawah ini tidak kurang pupuk, melainkan sudah tidak produktif akibat penggunaan bahan kimia berlebih. Pasien Covid-19 yang kritis tetap disuruh menggunakan hak pilih, sedangkan petugas KPPS rentan tertular bila memasuki ruang isolasi. Ketika aku memesan sepatu model terbaru, ternyata sudah tidak ada diskon. Ayah sedang ada di panggilan lain, waktu aku ingin meneleponnya sore tadi. Kala saya duduk di bangku SD, sungai belakang rumah masih jernih. Ira menangis tersedu-sedu, saat mendengar kabar bahwa anaknya masuk rumah sakit. Hakim mengetuk palu kencang sekali, semua hadirin dalam persidangan terdiam sesaat. Sesudah menulis di blog, Rani kembali mengerjakan tugas untuk kelas daring besok. Setelah sekian lama aku menjadi guru, akhirnya aku mendapat bantuan dana juga. Pastikan kita selalu membaca isi berita, sebelum menyebarkannya di media sosial. Karena lupa menyirami kebun selama seminggu, tanaman di kebun menjadi kering. Dia batal berangkat ke Bandung, sebab Bandung menjadi zona hitam sejak minggu lalu. Lantaran harga beras tidak terjangkau, kaum proletar hanya mampu membeli nasi aking. Hujan mengguyur kota ini tiga hari berturut-turu, hingga rumahku menjadi banjir. Pelataran panggung terbuka becek terkena air hujan, sehingga penonton memilih menikmati pertunjukan teater dengan berdiri. APD dan protokol kesehatan kurang dijalankan dengan ketat, maka banyak petugas KPPS yang terinveksi Covid-19. Pemerintah bersikeras mengadakan Pilkada serentak, akibatnya muncul klaster baru di beberapa tempat pemilihan. Air laut sedang pasang, akhirnya kami sekeluarga tidak dapat bersantai di pinggir pantai. Jika tidak ingin tertular virus, aku harus mematuhi protokol kesehatan. Aku sudah menyiapkan makan siang, kalau acara ini berlangsung sampai sore. Ibu tidak akan memasak sarapan, apabila kamu malas bangun pagi. Andaikata pemerintah serius dalam menangani pandemi, angka kematian tidak akan sebanyak ini. Saya akan segera membeli PS5, andaikan saya adalah orang kaya. Cabut kabel dari saklar bila barang elektronik tidak dipakai, supaya hemat listrik. Agar dapat memahami isi buku, kamu harus fokus. Menanam pohon adalah salah satu cara menjaga lingkungan, untuk meningkatkan kadar oksigen di bumi. Kita harus menerapkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari, guna menjaga keberagaman. Dengan dibangunnya pos kamling baru, warga berharap tidak ada lagi kasus perampokan di desa ini lagi. Guru menerangkan mengenai penggunaan kertas lakmus, dalam percobaan asam basa ini kertas lakmus berperan penting. Ayahnya adalah sopir bus pariwisata, yang kemarin mengantar kita studi banding ke Malang. Adik berjanji, bahwa dia akan menabung uangnya untuk membeli komputer. Aku mengerjakan tugas bahasa Indonesia dan matematika, kemudian menghabiskan sore hari dengan bermain layang-layang di lapangan bersama teman-teman. Sebelum berangkat ke Bromo, Rina mengepak barang bawaan seperti tenda, alas lipat, jaket, baju ganti, makanan ringan, air minum, dan obat pribadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalimat Kompleks dan Contohnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/15/185342869/kalimat-kompleks-dan-contohnya.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Nibras Nada Nailufar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Tuesday, April 6, 2021


TEKS BIOGRAFI

 Sudah pernah baca biografi sebelumnya???
Kalau sudah, biografi siapa yang kamu baca???
Atau mungkin malahan sudah pernah buat biografi???

Pada materi kali ini kita akan membahas tentang biografi....


Teks biografi adalah suatu teks yang menceritakan kisah kehidupan atau riwayat hidup seorang tokoh yang ditulis oleh seseorang.

Jika riwayat hidup yang diceritakan ditulis sendiri, maka teks tersebut bernama autobiografi.

Nah, sebelum masuk ke contoh teks biografi, sebaiknya kamu pahami dulu nih ciri-ciri, struktur, serta kaidah kebahasaannya berikut ini.

Ciri-Ciri Teks Biografi

Teks biografi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Terdapat tokoh yang diceritakan (tokoh bisa bermacam-macam, misalnya: pahlawan, anggota keluarga, pengusaha, dll.)
  • Memuat informasi tokoh berdasarkan fakta yang dituliskan dalam bentuk narasi
  • Memuat pengalaman hidup seorang tokoh yang diceritakan mulai dari adanya permasalahan sampai ia sukses.

Struktur Teks Biografi



Struktur teks biografi adalah sebagai berikut.

1. Orientasi

Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi yang menjelaskan tentang pengenalan atau gambaran umum dari tokoh yang diceritakan.

2. Urutan Peristiwa

Sesuai namanya, urutan peristiwa merupakan bagian yang berisi berbagai macam permasalahan kehidupan yang dihadapi oleh sang tokoh.

Bagian ini diceritakan secara urut mulai dari awal sampai akhir.

Bisa dari adanya permasalahan sampai masalah berhasil diatasi, atau mulai dari bukan siapa-siapa menjadi siapa-siapa.

Biasanya, di bagian ini akan terdapat pencapaian dari sang tokoh sehingga bisa dijadikan teladan untuk para pembacanya.

3. Reorientasi

Reorientasi merupakan bagian akhir dari teks biografi yang berisi kesimpulan serta pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

  • Partisipan Manusia – tokoh yang diceritakan atau orang yang berkaitan dengan tokoh.
  • Pronomina atau Kata Ganti – misalnya: dia, beliau, mereka, dll.
  • Konjungsi atau Kata Hubung – misalnya: saat, kemudian, karena, dll.
  • Kata Keterangan – digunakan untuk menyatakan kejadian, waktu, atau tempat.
  • Kata Kerja Material – digunakan untuk menunjukkan aktivitas atau perbuatan yang dilakukan partisipan

Contoh Teks Biografi dalam Berbagai Tema

1. Contoh Teks Biografi tentang Pahlawan

Teks biografi ini menceritakan tentang pahlawan nasional, yaitu RA Kartini.

Contohnya bisa kamu lihat di bawah ini.

R.A. Kartini

Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Kartini. Dia
merupakan keturunan dari keluarga yang terpandang dan lahir pada tanggal 21 April 1879. Satu hal yang diwariskan oleh keluarganya adalah pendidikan. Kartini pernah merasakan duduk dibangku sekolah dasar hingga ia tamat di sekolah dasar. Karakternya yang haus akan ilmu pengetahuan, membuatnya untuk terus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun, ayahnya tidak memberikan izin kepada Kartini untuk dapat melanjutkan
pendidikannya. Mengetahui sikap ayahnya, Kartini sangat sedih namun dia tidak bisa mengubah keputusan ayahnya. Kartini tidak boleh lagi keluar rumah sampai waktunya dia menikah atau istilahnya dipingit. Untuk menghilangkan rasa jenuhnya itu, Kartini menghabiskan waktunya untuk membaca buku ilmu pengetahuan yang ia miliki. Hobbinya yang suka membaca ini menjadi rutinitas harian Kartini. Bahkan, dia tidak segan untuk bertanya kepada ayahnya bila ada hal yang ia tidak mengerti atau kurang paham. Lambat laun, pengetahuan yang ia miliki semakin bertambah dan wawasannya pun menjadi lebih luas. Banyak karya dan pemikiran wanita Eropa yang ia kaguminya. Terlebih kebebasan mereka untuk bisa terus bersekolah. Rasa kagum itu sangat menginspirasinya untuk dapat memajukan wanita di Indonesia. Dalam sudut pandangnya, wanita tidak hanya harus bisa dalam urusan belakang rumah tangga saja. Tapi lebih dari itu, wanita juga harus bisa dan punya wawasan dan ilmu yang lebih luas lagi. Dia pun mulai bergerak untuk mengumpulkan teman-teman wanitanya untuk diajari baca dan menulis. Semakin hari, Kartini semakin disibukkan dengan aktivitas membaca dan mengajarnya.
        Kartini juga mempunyai banyak teman di Belanda dan sering sekali berkomunikasi dengan mereka. Bahkan dia sempat memohon kepada Mr. J.H. Abendanon untuk dapat memberinya beasiswa untuk bersekolah di Belanda. Belum sempat permohonan tersebut dikabulkan, dia sudah dinikahkan dengan Adipati Rembang yang bernama Raden Adipati Oyodiningrat. Berdasarkan data sejarah, R.A Kartini ikut dengan suaminya ke Rembang setelah mereka menikah. Walau begitu, cita-cita Kartini tidak padam begitu saja. Beruntung sekali ia memiliki suami yang sangat mendukung cita-citanya. Berkat kegigihan serta dukungan oleh sang suami, Kartini mampu mendirikan sekolah wanita di berbagai daerah. Seperti di daerah Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Madiun, Malang, Cirebon, dan daerah yang lainnya. Waktu itu, sekolah wanita dikenal dengan sebutan Sekolah Kartini. Kartini adalah seorang wanita Jawa yang mempunyai pandangan melebihi zamannya pada saat itu. Meski dia sendiri terbelenggu oleh zaman yang mengikatnya dengan adat istiadat. Pada tanggal 17 September 1904, Kartini meninggal dunia pada usia 25 tahun, setelah melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Dia adalah salah satu wanita yang menjadi pelopor emansipasi wanita di tanah Jawa. Surat-surat korespondensinya dengan teman-temannya di Belanda kemudian dibukukan oleh Abendanon dengan judul “Door Duistemis Tot Licht” atau yang biasa kita kenal sebagai “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Buku ini merupakan salah satu buku yang banyak menginspirasi wanita di Indonesia. Tidak hanya wanita pada zamannya, namun hingga pada saat ini. Sesuai dengan Keppres No.108 Tahun 1964, Kartini resmi diberi gelar menjadi seorang pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia. Keppres ini juga menetapkan
tanggal 21 April sebagai Hari Kartini. Namanya kini, diabadikan sebagai nama jalanan dibeberapa daerah di Indonesia. Tidak hanya di kota-kota di Indonesia saja, melainkan di kota-kota di Belanda. Seperti di kota Trecht, Venlo, Amsterdam, dan Harleem.                                                                                          Bahkan WR. Supratman membuatkan sebuah lagu untuk mengenang jasa-jasa yang sudah dilakukan oleh RA. Kartini. Lagunya berjudul “Ibu Kita Kartini”.


Untuk Penjelasannya sebagai berikut,
  • Orientasi: dijelaskan pada paragraf 1 (Raden Ajeng Kartini…. dan seterusnya).
  • Urutan Peristiwa: dijelaskan pada paragraf 2 dan seterusnya
  • Reorientasi: dijelaskan pada paragraf terakhir.

Untuk contoh teks biografi lain tentang pahlawan, kamu bisa mengunduh salah satu file pdf yang kami sediakan di bawah ini.

JudulLink
Biografi Cut Nyak DienPDF
Biografi I Gusti Ngurah RaiPDF
Biografi Pangeran AntasariPDF

Untuk presensi silakan klik tautan di bawah ini





Tuesday, February 2, 2021

BAB VI DEBAT


BERPENDAPAT  MELALUI  DEBAT

 

Untuk pertemuan kali ini kita akan membahas materi tentang debat, tentunya sudah tidak asing bagi kalian apa itu debat. Paling tidak sudah ada gambaran tentang bagaimana proses jalannya debat.

Debat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Berikut pengertian, tujuan, manfaat, unsur, struktur, jenis, dan contoh debat: Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon (paslon) menyampaikan pendapat dalam suatu acara di televisi. Tayangan tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/202011369/debat-pengertian-tujuan-manfaat-unsur-struktur-jenis-contoh?page=all.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Debat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal.

Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon (paslon) menyampaikan pendapat dalam suatu acara di televisi. Tayangan tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat.

Bahkan secara tidak langsung kita sering melakukan debat untuk menyampaikan gagasan kita, meski tidak secara formal dan resmi.

adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Berikut pengertian, tujuan, manfaat, unsur, struktur, jenis, dan contoh debat: Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon (paslon) menyampaikan pendapat dalam suatu acara di televisi. Tayangan tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/202011369/debat-pengertian-tujuan-manfaat-unsur-struktur-jenis-contoh?page=all.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Debat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Berikut pengertian, tujuan, manfaat, unsur, struktur, jenis, dan contoh debat: Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon (paslon) menyampaikan pendapat dalam suatu acara di televisi. Tayangan tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/202011369/debat-pengertian-tujuan-manfaat-unsur-struktur-jenis-contoh?page=all.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Debat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Berikut pengertian, tujuan, manfaat, unsur, struktur, jenis, dan contoh debat: Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon (paslon) menyampaikan pendapat dalam suatu acara di televisi. Tayangan tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/202011369/debat-pengertian-tujuan-manfaat-unsur-struktur-jenis-contoh?page=all.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Debat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Berikut pengertian, tujuan, manfaat, unsur, struktur, jenis, dan contoh debat: Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon (paslon) menyampaikan pendapat dalam suatu acara di televisi. Tayangan tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/202011369/debat-pengertian-tujuan-manfaat-unsur-struktur-jenis-contoh?page=all.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Debat adalah pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Berikut pengertian, tujuan, manfaat, unsur, struktur, jenis, dan contoh debat: Saat pemilihan presiden dan wakil presiden, kita pasti melihat masing-masing pasangan calon (paslon) menyampaikan pendapat dalam suatu acara di televisi. Tayangan tersebut menampilkan para paslon yang saling menyampaikan argumennya terkait suatu hal. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai debat.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/202011369/debat-pengertian-tujuan-manfaat-unsur-struktur-jenis-contoh?page=all.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang debat, seperti biasanya silakan  siapkan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting dalam materi berikut.

Secara umum debat adalah aktivitas untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat. Dengan memberikan alasan atau bukti, bahkan meyakinkan orang lain akan kebenaran pendapatnya dan kemampuan menggiring orang lain untuk memahami pemikiran mereka.

Menurut KBBI, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Dari pengertian tersebut mungkin terbersit pikiran, “kog hampir sama ya dengan negosiasi???”

Secara garis besar yang membedakan adalah tujuannya. Kalau negosiasi bertujuan untuk mencapai kesepakatan, sedangkan debat bertujuan untuk menyampaikan pendapat masing-masing tanpa harus mencapai kesepakatan, atau bisa dibilang hanya sekedar bertukar pendapat tanpa harus mencapai kesepakatan antara kedua belah pihak.

debat adalah aktivitas untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat. Dengan memberikan alasan atau bukti, bahkan meyakinkan orang lain akan kebenaran pendapatnya. Dan kemampuan menggiring orang lain untuk memahami pemikiran mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/26/202011369/debat-pengertian-tujuan-manfaat-unsur-struktur-jenis-contoh?page=all.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/

Tuesday, January 19, 2021

NEGOSIASI (2)

 Untuk hari ini kita akan melanjutkan materi negosiasi yang minggu kemarin sudah sempta kita pelajari.

Sebelum membahas materi lebih lanjut, silakan persipakan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting dalam materi berikut ini.

Strategi Sukses dalam Bernegosiasi Merupakan Sebuah Skills Berbisnis

 

Ada hal-hal yang harus dihindari selama negosiasi antara lain adalah menghindari hal-hal yang dapat merugikan kedua belah pihak, sehingga untuk menghindari hal tersebut negosiasi perlu dilakukan dengan  cara-cara yang santun seperti:

  • Menyesuaikan pembicaraan ke arah tujuan praktis
  • Mengakomodir butir-butir perbedaan diantara kedua belah pihak
  • Mengajukan pandangan baru dan mengabaikan pandangan yang sudah ada tanpa memalukan kedua belah pihak
  • Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab kedua belah pihak
  • Memprioritaskan dan mengelompokan saran atau pendapat kedua belah pihak  

Ciri Umum teks negosiasi

Adapun secara umum ciri dari teks negosiasi adalah sebagai berikut:

  • Negosiasi menghasilkan kesepakatan. 
  • Negosiasi menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan. 
  • Negosiasi merupakan sarana untuk mencari penyelesaian atau jalan tengah. 
  • Negosiasi mengarah kepada tujuan praktis. 
  • Negosiasi memprioritaskan kepentingan bersama.
  • Negosiasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi
  • Negosiasi selalu melibatkan dua belah pihak
  • Negosiasi merupakan kegiatan komunikasi langsung.
  • Teks negosiasi biasanya dalam bentuk dialog atau diubah menjadi monolog

Selanjutnya kita akan mempelajari bagaiman cara kita membuat teks negosiasi.

Langkah-langkah penulisan teks negosiasi sebagai berikut.

Agar anda dapat membuat teks negosiasi dengan lebih mudah, maka salah satu metode yang digunakan adalah dengan pendekatan langkah-langkah penyusunan teks negosiasi, sebagai berikut:

  • Menentukan tujuan
  • Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
  • Menentukan konflik
  • Menentukan solusi dalam penawaran
  • Menentukan model kesepakatan

Ciri kebahasaan teks negosiasi

Sedangkan kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:

1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”

2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.

3. Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.

4. Menggunakan konjungsi. 
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun.  Menggunakan kalimat deklaratif

5. Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.

6. Berisi pasangan tuturan
Apa itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :
  • Mengucapkan salam - membalas salam
  • Bertanya - menjawab/tidak menjawab 
  • Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan 
  • Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran 
  • Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi

7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. 

8. Menggunakan pronomina. 
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya, kami, anda. 

9. Menggunakan kalimat langsung. 
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.

10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepatan atau tidak.

11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Contoh teks Negosiasi

Berikut adalah salah satu contoh teks negosiasi:

Contoh #1 :

Siang itu di pasar Klewer, seperti biasa terjadi kegiatan jual beli. Anton yang sedang berekreasi ingin membelikan oleh- oleh untuk ibunya. Dia ingin membelikan kerudung. Terjadilah tawar menawar antara Anton dan Penjual kerudung.

Penjual : Selamat siang.
Anton : Selamat siang

Penjual : Mau beli apa mas?
Anton : Ini mbak mau beli kerudung untuk ibu saya.

Penjual : Cari yang modelnya bagaimana, Mas?
Anton : Yang biasa saja mbak.


Penjual : Silakan mas dipilih, banyak pilihannya.
Anton : Saya suka yang hijau mbak, kalo dilihat segar.

Penjual : Iya mas. Cocok kalo dipakai oleh ibu mas.
Anton : Ini berapa mbak?

Penjual : Rp 50.000,00.
Anton : Wah, kok mahal mbak? Rp 30.000,00 tidak boleh?

Penjual : Tidak boleh mas, itu bahannya bagus soalnya.
Anton : Tidak bisa kurang mbak?

Penjual : Rp 45.000,00 boleh mas.
Anton : Rp 40.000,00 ya mbak? Ini untuk oleh-oleh ibu saya.

Penjual : Benar-benar tidak boleh mas. Nanti toko saya bisa bangkrut.
Anton : Ya sudah mbak Rp 45.000,00, saya ambil yang ini.

Penjual : Mau beli apa lagi mas?
Anton : Itu saja mbak. Ini uangnya mbak.

Penjual : Uangnya Rp 50.000,00 , kembali Rp 5.000,00. Terimakasih mas.
Anton : Iya mbak, sama-sama.


Contoh #2:
Contoh teks negosiasi Teks negosiasi meminjam peralatan Selepas dari kegiatan mengajar, Pak.Amru ingin berkemah sore ini. Tetapi ia tidak memiliki peralatan untuk berkemah. Dengan tak berfikir panjang, ia langsung menghubungi temannya yang memiliki peralatan kemah.

Pak. Amru : Halo, Assalamualaikum
Bu. Piti : waalaikumsalam. Iya, Am. Ada apa?

Pak.Amru : Ini, Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?
Bu. Piti : Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?

Pak. Amru : Ya..kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?
Bu. Piti : Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari.

Pak. Amru : Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari ?
Bu. Piti : Mungkin 4 hari cukup, Am.

Pak. Amru : Baiklah, 4 hari saja. Oke?
Bu. Piti : Oke, kapan kamu mengambil peralatannya?

Pak. Amru : setelah ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terimakasih, Pit. Assalamualaikum.
Bu. Piti : sama-sama. Waalaikumsalam Akhirnya pak. Amru mengambil peralatan kemah tersebut, dengan kesepakatan akan dikembalikan setelah 4 hari kemudian. 

 

Jadi negosiasi itu tidak hanya terjadi dalam jual beli saja, banyak hal yang memerlukan negosiasi.

 

Selanjutnya silakan melakukan presensi pada tautan di bawah ini.

 PRESENSI BAHASA INDONESIA KELAS X (20-01-21)

Ragam bahasa karya ilmiah

Pengertian Konotatif dan Denotatif     Konotatif merupakan kata yang mengandung makna kias yang tidak mengandung unsur makna sebenarnya, kon...