Tuesday, November 3, 2020

BAB IV HIKAYAT

 


Asslamualaikum wr. wb.

Selamat pagi anak-anakku semua, bagaimana kabarnya hari ini?

Untuk materi kali ini kita akan membahas tentang Hikyat.

sebelumnya ada yang sudah tau apa itu hikayat???

Sebelum membahas tentang hikayat, terlebih dahulu, silakan disiapkan alat tulis untuk mencatat hal-hal penting dalam materi berikut ini.



Secara umum hikayat merupakan salah satu bentuk prosa, Prosa merupakan suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme yang dipunyai itu lebih besar, dan pada bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. untuk lebih jelasnya mengenai Hikayat dibawah ini penjelasannya :



Pengertian Hikayat

    Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama pada Bahasa Melayu yang berisikan mengenai suatu kisah, cerita, dan juga dongeng. Umumnya mengisahkan mengenai kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian dan juga mukjizat dari tokoh utama. Sebuah hikayat itu dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau pun juga untuk membangkitkan semangat juang.


    Hikayat merupakan salah satu karya sastra lama yang memiliki bentuk prosa yang didalamnya mengisahkan mengenai kehidupan dari keluarga istana, kaum bangsawan atau pun juga orang-orang ternama dengan segala kegagahan, kehebatan, kesaktian ataupun juga kepahlawanannya. Selain dari itu, dalam hikayat tersebut juga diceritakan mengenai kekuatan, mukjizat dan semua tentang keanehannya.


    Hikayat tersebut berasal dari bahasa Arab, yakni “haka” yang memiliki arti “bercerita atau menceritakan”. Fungsi hikayat adalah sebagai pembangkit semangat, penghibur “pelipur lara”, atau juga hanya untuk meramaikan sebuah pesta.

    Terkadang, hikayat tersebut mirip dengan cerita sebuah sejarah yang isinya itu banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal serta dipenuhi dengan keajaiban. Hikayat tersebut mulai berkembang pada masa Melayu klasik, sehingga banyak kata yang ada dalam hikayat itu mengandung bahasa Melayu klasik yang terkadang susah untuk dapat untuk dimengerti.


Struktur Hikayat

Struktur-Hikayat

  • 1. Abstraksi

   Merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang artinya sebuah teks hikayat boleh tidak memakai abstrak.
  • 2. Orientasi

       Adalah bagian teks yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan dengan hikayat tersebut.
  • 3. Komplikasi

    Berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada bagian ini kita bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.
  • 4. Evaluasi

    konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesaiannya dari   konflik tersebut.
  • 5. Resolusi

    Pada bagian ini si pengarang mengungkapkan solusi terhadap permasalahan yang dialami tokoh atau pelaku.
  • 6. Koda

    Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu teks cerita oleh pembacanya.

Ciri-Ciri dan Karakteristik Hikayat

Dibawah ini merupakan ciri-ciri hikayat, diantaranya sebagai berikut:

  1. Bahasa Melayu

    bahasa yang digunakan pada hikayat itu adalah bahasa Melayu lama

  2. Istana sentries

    Pusat ceritanya itu berada didalam lingkungan istana. Hikayat tersebut seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan ialah raja serta Pangeran (anak raja). Selain dari itu, latar tempat dalam cerita ini adalah negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan.

  3. Kemustahilan

    banyak cerita yang terdapat pada hikayat tidak bisa untuk di terima oleh akal. kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa ataupun juga dari segi cerita. Kemustahilan ini berarti hal yang tidak logis atau juga tidak bisa diterima nalar. Contoh Seperti  : bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang

  4. Kesaktian

    Seringkali kita dapat menemukan kesaktian pada para tokoh dalam hikayat.

    Contohnya seperti : Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu untuk merusak sebuah kerajaan, Raksasa memberi sarung kesaktian untuk dapat mengubah wujud serta kuda hijau.

  5. Anonim

    Anonim berarti tidak diketahui dengan secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut disebabkan karena cerita yang disampaikan itu secara lisan. artinya tidak jelas siapa yang membuat/mengarang hikayat tersebut

  6. Arkais

    Menggunakan kata arkhais, Bahasa yang digunakan pada masa lampau. Jarang dipakai/tidak lazim digunakan dalam komunikasi pada masa kini.Contoh : hatta, maka, titah, upeti, bejana, syahdan serta juga sebermula.

     Untuk ciri arkais sendiri, bisa termasuk kedalam ciri bahasa melayu, karena kata-kat tersebut lazim terdapat dalam bahasa melayu.


Unsur-Unsur Hikayat

    Unsur-unsur hikayat itu terdiri dari unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik dalam hikayat merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam. Sedangkan, pada unsur ekstrinsik merupakan suatu unsur yang membangun cerita tersebut dari luar.

Unsur Intrinsik Hikayat

    Dibawah ini merupakan unsur-unsur intrinsik yang membangun sebuah hikayat, diantaranya yaitu:

  1. Tema, merupakan suatu gagasan yang mendasari sebuah cerita.
  2. Latar, adalah tempat, waktu, serta situasi/suasana yang tergambar dalam suatu cerita.
  3. Alur, merupakan sebuah jalinan peristiwa dalam sebuah cerita.
  4. Amanat, merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh pengarang dengan melalui sebuah cerita.
  5. Tokoh, merupakan pemeran pada cerita. Penokohan merupakan penggambaran watak dari sang tokoh.
  6. Sudut pandang, merupakan pusat pengisahan darimana sebuah cerita dikisahkan oleh pencerita.
  7. Gaya, untuk gaya ini berhubungan dengan bagaimana cara penulis menyajikan sebuah cerita dengan menggunakan bahasa serta juga unsur-unsur keindahan lainnya.

Unsur Ekstrinsik Hikayat

    Unsur ekstrinsik pada hikayat ini biasanya berhubungan dengan latar belakang (background) cerita, contohnya seperti latar belakang agama, adat, budaya serta lain sebagainya. Unsur ekstrinsik ini juga berkaitan dengan nilai/norma kehidupan dalam cerita, contohnya ialah seperti nilai moral, nilai agama, nilai budaya, nilai sosial,  dan lain sebagainya.


Nilai Nilai dalam Hikayat

Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh analisis nilai yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawab berikut!

NilaiKonsep NilaiKutipan Teks
AgamaMemohon kepada Tuhan dengan berdoa dan bersedekah agar dimudahkan urusannya.Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.
Pasrah kepada Tuhan setelah berusaha.Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya
SosialTidak melihat perbedaan status sosial.Si Kembar menolak dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri menerimanya dengan senang hati.
Membantu orang orang yang berada

dalam posisi kesulitan

Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya.
BudayaRaja ditunjuk berdasarkan keturunan dan
raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya. Mencari jodoh putrinya dengan cara mengadakan sayembara atau semacamPerlombaan untuk menunjukkan yang terkuat dan terhebat.
Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.

Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa.
Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok
parasnya itu.“Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri.”

MoralTidak mau bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu.
Memperdaya orang yang tidak berusaha.Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat.
EdukasiKewajiban belajar ilmu agama sejak  usia kecil.Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufan. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fkih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.

 


Jenis-Jenis Hikayat

Macam jenis hikayat ini dibedakan menjadi 2 yanki Hikayat berdasarkan Isinya dan Hikayat berdasarkan asalnya, penjelasannya sebagai berikut :

Jenis Hikayat berdasarkan Isinya

Dengan berdasarkan isinya hikayat tersebut terbagi ke dalam :

  1. Cerita Rakyat
  2. Epos India
  3. Cerita dari Jawa
  4. Cerita-cerita Islam
  5. Sejarah dan Biografi
  6. Cerita berbingkat

Jenis Hikayat Berdasarkan Asalnya

Dengan berdasarkan asalnya, hikayat ini dibagi sebagai berikut:

Melayu Asli

Contoh Hikayat Melayu Asli, diantaranya yaitu:

  1. Hikayat Hang Tuah
  2. Hikayat Si Miskin
  3. Hikayat Indera Bangsawan
  4. Hikayat Malim Deman

Contoh untuk Hikayat yang memiliki pengaruh Jawa, diantaranya sebagai berikut:

  1. Hikayat Panji Semirang
  2. Hikayat Cekel Weneng Pati
  3. Hikayat Indera Jaya (dari cerita Anglingdarma)

Pengaruh Hindu (India)

Contoh dari Hikayat pengaruh India, diantaranya adalah:

  1. Hikayat Sri Rama (dari cerita Ramayana)
  2. Hikayat Perang Pandhawa (dari cerita Mahabarata)
  3. Hikayat Sang Boma (dari cerita Mahabarata)
  4. Hikayat Bayan Budiman

Pengaruh Arab-Persia

Contoh dari Hikayat Pengaruh Arab-Persia, diantaranya sebagai berikut:

  1. Hikayat Amir Hamzah (Pahlawan Islam)
  2. Hikayat Bachtiar
  3. Hikayat Seribu Satu Malam

Demikian tadi materi untuk hari ini, salanjutnya silakan melakukan presensi pada tautan dibawah ini




25 comments:

  1. Nama:Shovia Ayu Cistia
    No.ab:2
    Kls: X TB 2

    ReplyDelete
  2. Nama:Septi Eka Safitri
    No.ab:26
    Kls: X TB 2

    ReplyDelete
  3. Nama:Miftakhul Daffa Choiritano
    No.absen:16
    Kelas:X TKJ 3

    ReplyDelete
  4. Nama:NIA APRILIA
    No.A:27
    Kelas:X TKJ 3

    ReplyDelete
  5. Nama : Putri Rama Daningsih
    No.a : 04
    Kelas : X TKJ 4

    ReplyDelete
  6. Aqilla ayunihim al-hidayah
    21
    X TKJ 1

    ReplyDelete
  7. Nama:Debbi Dwi Rahmawati
    No:30
    Kelas:X TKJ 1

    ReplyDelete
  8. Nama:PUTRI SUGIARSI RAHAYU
    NO;17
    KLS:X TB 2

    ReplyDelete
  9. Nama:RIKA RAHMA WATI
    NO:20
    KLS:X TB 2

    ReplyDelete
  10. Nama:linda puspita anggreani
    Kls:Xtb 2
    no absen :01

    ReplyDelete
  11. Nama:alia rohani
    Kls :X TKJ 1
    NO absen:07

    ReplyDelete
  12. Nama: Danis Eka Pratama
    Kls :X TP 1
    No. :222

    ReplyDelete
  13. Nama:Alif Ryan Mustofa
    Kls :X TP 1
    No :10

    ReplyDelete
  14. Nama; Mahudi puspita sari
    Kelas:X TKJ 3
    No :11

    ReplyDelete
  15. Nama: Alia Zahra Nabila
    No: 8
    Kelas: X TKJ 1

    ReplyDelete
  16. Nama:bagas aditiyan hermawan
    No :17
    Kelas:Xtp 1

    ReplyDelete
  17. Nama:Cholief firmansyah
    No :19
    Kelas:X tp 1

    ReplyDelete
  18. nama: Risma nur laili
    no: 22
    kelas: x tb 2

    ReplyDelete
  19. Nama : Dani Adi Prakoso
    No :20
    Kelas:X tp1

    ReplyDelete
  20. Alhamdulillah. Tetap Semangat & Selalu Sehat ya, Pak.... Salam kompak. Indahnya berbagi, Pak... Terimakasih. .

    ReplyDelete

Ragam bahasa karya ilmiah

Pengertian Konotatif dan Denotatif     Konotatif merupakan kata yang mengandung makna kias yang tidak mengandung unsur makna sebenarnya, kon...